Pemkab Minsel Gelar Lomba E-Sport, Hadiah Total Rp10 Juta

Dalam Rangka HUT Minsel ke-19

25

 

MATASULUT — Kaum muda Minsel pecinta E-Sport wajib mengikuti pertandingan yang bakal digelar Pemkab Minsel dalam waktu dekat. Pertandingan E-Sport digelar dalam rangka memeriahkan HUT Kabupaten Minsel ke-19.
Dalam pertandingan E-Sport tersebut, pemain bisa memilih game mana yang ingin dimainkan. Yaitu FreeFire, PUBG Mobil dan Mobile Legends.
Tak tanggung-tanggung, panitia menyediakan hadiah total Rp10 juta bagi para pemenang.
Untuk jadwalnya, babak kualifikasi bakal digelar tanggal 22 sampai 24 Januari secara online. Kemudian babak Final digelar secara Offline tanggal 25 dan 26 Januari bertempat di Aula Waleta Kantor Bupati Minsel.
“Pendaftarannya tidak dipungut biaya atau gratis. Untuk itu mari pecinta E-Sport segera mendaftar dan menangkan hadiahnya,” ajak Staf Khusus Bupati Bidang Informatika Henli Tuela, Sabtu (15/1).
Sekadar diketahui, E-Sport sendiri merupakan sebuah kompetisi game. Dilansir dari Games Radar, pemain E-sport terdiri dari tim yang bermain game untuk melawan satu sama lain pada tingkat profesional untuk memenangkan sejumlah besar uang sebagai hadiah.
Apa sih bedanya E-Sport dengan bermain game? Dilansir Kompas.com pengamat Gaming dan E-sport, Dedy Irvan mengatakan, main game adalah rekreasi sedangkan Esport adalah sebuah profesi.
“E-Sport itu sebenarnya game yang dipakai buat profesi, kerjanya itu game, istirahatnya itu tidak main game,” ujar Dedy.
Ia menambahkan, game dimainkan untuk mengisi waktu luang, dan tidak untuk tujuan profesional.
Karena masuk dalam ranah olahraga, maka atlet E-Sport juga berpenampilan berbeda dengan pemain game biasa. Atlet E-Sport akan mengenakan seragam layaknya para atlet cabang olahraga lain, mereka pun bermain untuk tim, bukan individu. Mereka dilatih secara profesional, termasuk soal kebugaran, demi menunjang peforma di arena pertandingan.
E-Sport juga mengenal adanya perjanjian kontrak. Selain itu, terdapat pula istilah transfer pemain. Hal ini karena klub E-Sport profesional juga berbadan hukum. Oleh karena itu, jika ada yang melanggar perjanjian kontrak akan dikenakan sanksi.
E-Sport di Indonesia juga telah diakui secara resmi sebagai cabang olahraga prestasi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Pengakuan tersebut dilakukan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI Pusat 2020 secara virtual pada 25-27 Agustus 2020. Rapat tersebut juga mengakui bahwa Pemerintah Indonesia menyetujui Pengurus Besar E-Sports Indonesia (PB ESI) sebagai satu-satunya badan resmi pemerintah yang menaungi E-sport sebagai olahraga prestasi di bawah KONI.
Adanya pengakuan ini menandakan E-sport dapat ikut dipertandingkan pada kompetisi-kompetisi resmi tingkat nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON). “E-sports layak menjadi sebuah cabang olahraga karena menggunakan tenaga manusia berupa kecepatan, ketangkasan, dan strategi seperti pada olahraga umumnya,” kata Ketua Harian PB ESI Bambang Sunarwibowo, seperti diberitakan Kompas.com.
Ia juga menyebut kelayakan Esport sebagai olahraga prestasi karena sudah banyak dipertandingkan pada event nasional dan internasional termasuk Asian Games 2018 dan SEA Games 2019.(**/RGM)

Leave A Reply

Your email address will not be published.