Kaban BPBD Minsel Buka Suara Soal Viralnya Penumpukan Bantuan di Posko Bencana Amurang

34

MATASULUT–Viralnya penumpukan ratusan bantuan korban bencana alam di Amurang beberapa waktu lalu menimbulkan banyak tanda tanya kepada masyarakat. Terkait hal tersebut, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minsel turut angkat bicara.

Disampaikan Kepala BPBD Minsel Torie Joseph, semua bantuan yang sudah diterima dan ditampung di Posko yang berada di kantor Lurah Lewet bukan disembunyikan melainkan diatur atau dijadwalkan penyalurannya. “Ada tahapan pembagian bantuannya, mengingat proses pembangunan hunian tetap yang akan disiapkan untuk korban bencana membutuhkan waktu yang tidak singkat. Sehingga diatur pembagian tersebut bisa mencukupi kebutuhan mereka selama mereka berada di hunian sementara. Bisa dikatakan sebagai bekal selama masa transisi atau pemulihan, karena sesuai Surat Keputusannya sampai 31 Desember,” ungkapnya belum lama ini.

Dia menambahkan, pihaknya tetap mengatur bantuan yang akan dibagikan kepada warga korban bencana Abrasi Pantai amurang secara bertahap dan jangka panjang, sembari menunggu harian tetap tuntas. Joseph, juga mengatakan untuk bantuan berupa perabot rumah tangga direncanakan bakal dibagikan kepada korban bencana yang rumahnya memang hilang dan tenggelam.

 

Sementara itu, soal keterlambatan penyaluran, dikatakan mantan Plt Kadis PUPR itu disebabkan karena pihaknya kembali diperhadapkan dengan bencana darurat yaitu Kebakaran Pasar 54 Amurang. “Situasi tersebut memang membuat kami cukup kerja ekstra. Di mana kami dalam sebulan penuh menangani musibah kebakaran pasar 54 amurang dengan mendirikan posko tanggap darurat. Sehingga fokus terbagi antara penyaluran logistik kepada korban abrasi serta untuk korban kebakaran,” aku Joseph.

Joseph pun mengakui adanya kelalaian tersebut yang menyebabkan penyaluran bantuan bagi pengungsi di Huntara terhambat dan menumpuk. “Sebagai kepala BPBD saya meminta maaf kepada warga pengungsi di huntara atas kelalaian dan kehilafan kami yang sudah terlambat menyalurkan bantuan sehingga menumpuk. Tidak ada niatan kami melakukan dengan sengaja, dan kami meminta maaf kepada segenap masyarakat minsel serta luar minsel yang sudah memberikan bantuan-bantuan tersebut, kiranya dapat memaafkan dan memaklumi atas kejadian yang sempat viral di media sosial,” tukasnya sembari mengharapkan bantuan masyarakat untuk terus memantau dan mengawal penyaluran bantuan untuk para korban bencana agar tersalurkan tepat sasaran.(**/rgm)

Leave A Reply

Your email address will not be published.