Gelar Media Gathering, KPU Minsel Sebut Peran Media Penting Sebarkan Informasi Tahapan Pilkada di Minsel

10

 

MATASULUT — KPU Minahasa Selatan menggelar Media Gathering terkait peran media dalam sosialisasi dan diseminasi tahapan pencalonan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Selatan Tahun 2024.

Ketua KPU Minsel Tomy Moga dalam sambutannya mengatakan, media adalah pilar yang menyokong konstitusi NKRI. “Sehingga kami menyadari peran media dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat harus dilibatkan dalam menginformasikan terkait tahapan-tahapan yang kami KPU laksanakan,” ungkapnya.

Untuk itu KPU Minsel, tambahnya mengharapkan media bisa lebih masif lagi menginformasikan tahapan-tahapan yang digelar KPU agar bisa disampaikan ke masyarakat.

“Kami menyadari sering kali masyarakat kurang membaca informasi terkait tahapan-tahapan yang kami sampaikan lewat media sosial kami. Jadi kami harapkan kerjasama dari media untuk bisa lebih masif lagi menginformasikan kepada masyarakat. Kami juga harapkan media-media bisa memberikan saran-saran atau kritik kepada kami supaya kita bisa memperbaiki diri untuk kemajuan bersama. Kami selalu membuka diri,” tukasnya sembari membuka rangkaian kegiatan.

Salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut dari Ketua AJI Manado Fransiskus Talokon turut mengingatkan peran jurnalis dalam pemberitaan terkait Pilkada harus netral dan independen.

“Kalau jurnalis harus independen, tidak ke kiri atau ke kanan atau pegang warna ini atau warna itu. Karena jurnalis itu adalah profesi, seperti dokter karena profesi itu spesialis seseorang karena tidak semua bisa melakukannya,” sebutnya saat menyampaikan materi.

Dia juga menekankan agar jurnalis menjalankan profesinya dengan menjunjung tinggi kode etik.

“Setiap kerja jurnalis harus dilakukan dengan berpedoman pada kode etik jurnalistik, itu adalah roh seorang jurnalis. Karena jurnalis punya peran vital dalam pemilihan umum untuk menyajikan informasi yang benar kepada masyarakat. Tentunya berita yang disampaikan oleh jurnalis harus seimbang sesuai dengan kode etik jurnalistik itu sendiri,” imbuhnya.

Kedepan, tambah Talokon, ada banyak tantangan yang akan dialami jurnalis dan itu perlu diwaspadai.

“Tantangan jurnalis dalam menyampaikan informasi pilkada yaitu, Hoaks dan Disinformasi, Isu Sensitif, Tekanan Ekonomi, Kekerasan, Etika dan Profesionalitas. Untuk itu kita harus meningkatkan kapasitas dan uji kemampuan kita sebagai jurnalistik. Dan yang utama adalah mematuhi kode etik dan bekerjalah sesuai hati nurani,” tukasnya.(rgm)

Leave A Reply

Your email address will not be published.