Terkait Insentif Rohaniawan, Jeane Laluyan : Harus Bisa Bedakan Antara Bansos dan Insentif
Manado, Matasulut – Menanggapi pernyataan miring dari anggota DPRD Jurani Rurubua terkait dana untuk rohaniawan tidak tepat sasaran mendapat respon keras dari Legislator PDIP Jeane Laluyan.
Menurut Laluyan, saat ini Walikota Manado Andrei Angouw dan Wakil Walikota Richard Sualang sedang giat-giatnya melakukan pembenahan dan penataan infrasruktur jalan dan pemberian dana insentif Rohaniawan.
” Pernyataan dari Rurubua tidak tepat, ini hanya ingin memojokkan pemerintah, ” tegas Laluyan.
Kita tahu bersama, pagi, siang maupun malam walaupun teriknya matahari dan hujan deras mereka tetap turun berada dijalan memantau untuk memenuhi kepentingan masyarakat,” kata Laluyan diruang fraksi PDIP DPRD Manado Rabu (19/1/2022).
Dimasa Covid 19 begini, Pemerintah Kota Manado di bawah arahan Andrei Angouw dan Richard Sualang masih menyisihkan dana Rp 2,1 Milyar untuk Dana Rohaniawan.
Menurut Srikandi PDIP ini, Jurani Rurubua harus membedakan mana yang Bantuan Sosial (Bansos) dan mana yang Dana Insentif.
“Harus bedakan mana Dana Sosial dan mana Dana Insentif. Saya pun sudah berkoordinasi dengan BKSUA dan Kesra mengenai masalah ini, dan saya mendapat penjelasan yang jelas dan masuk akal, karena ini bentuknya dana Insentif bukan Bansos,” ucapnya.
Bantuan dana insentif rohaniawan ini diberikan melalui proses dan tahapan pembahasan di (DPRD) dan sudah dikaji serta berkoordinasi dengan BKSAUA,” tandas Jeane.
Penjelasan dari BKSUA, menurut Laluyan sudah jelas, bahwa Dana Rohaniawan yang diberikan itu berbeda karena situasi jarak, dan intensitas pelayanan yang berbeda.
“Jadi, besaran berbeda karena situasi, jarak, dan intensitas pelayanan berbeda. Berdoa saja, jika ekonomi sudah membaik, saya juga orang yang pertama akan mengusulkan bantuan sosial ke tempat ibadah dimaksimalkan. Semoga ini tidak menjadi salah kaprah antara rohaniawan ke pemerintah,” lanjutnya.
Laluyan menyarankan Rurubua untuk sebaiknya berkoordinasi dengan BKSAUA terkait hal ini, agar menurutnya tidak menjadi polemik di mata masyarakat.
“Jurani sebaiknya berkoordinasi langsung dengan Kesra dan BKSAUA agar ini tidak menjadi bola panas yang membuat keresahan di masyarakat.,”tuturnya.
Ini adalah bentuk penghargaan pemerintah Andrei Angouw dan Richard Sualang kepada tokoh agama, jadi jangan salah mengerti, ini bentuk operasional kepada para rohaniawan bukan bansos, ” tutupnya
(**)