MATASULUT–Program Upland tahun anggaran 2022 dari Dinas Pertanian resmi dimulai. Hal itu ditandai dengan pembukaan kegiatan yang dipimpin langsung oleh Bupati Minsel Franky Donny Wongkar (FDW) di Hotel Sutanraja Amurang, Kamis (17/2).
Dalam sambutannya, Bupati FDW berharap program pertanian dataran tinggi kiranya dapat mendorong produktivitas ekonomi petani, dan kusus program ini di peruntukan untuk kelompok tani yang berada di kecamatan modoinding. “Program ini harus dilakukan sebaik mungkin serta lebih baik dari program tahun sebelumnya, apa yang menjadi kekurangan dan kesalahan tahun kemarin kiranya dapat di perbaiki di tahun ini,” sebutnya.
Dia juga mengatakan program upland tersebut harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dengan harapan nantinya boleh memberikan kontribusi langsung untuk produktivitas ekonomi kelompok tani. Sekaligus akan terwujudnya peningkatan ekonomi dan pertumbuhan kelembagaan petani.
FDW menambahkan, tidak semua kabupaten/kota di Indonesia mendapatkan kesempatan yang sama. Dan Kabupaten Minsel menjadi yang terpilih di Sulut. “Hanya 14 kabupaten/kota di Indonesia mendapatkan program ini. Untuk Sulut sendiri hanya Minsel satu-satunya yakni Kecamatan Modoinding. Oleh karena itu ini patut disyukuri,” sebutnya.
Terpisah, Manajer Projects Implementasi Unit (PIU) Program Upland Minsel Agus Sumayow yang juga merupakan Sekretaris Dinas Pertanian Minsel menjelaskan uplan adalah program pertanian dataran tinggi yang merupakan program bantuan luar negeri melalui lembaga PBB IFAD dan IsDB. Yang diperuntukkan untuk 14 kabupaten/kota se-Indonesia.
Untuk Kabupaten Minsel sendiri total anggaran yang diberikan untuk selama 4 tahun program upland bergulir mencapai Rp68 miliar sekian. “Programnya sudah bergulir mulai tahun 2021 anggarannya sebesar Rp7 miliar, kemudian untuk tahun ini sebesar Rp22 Miliar. Sementara untuk tahun 2023 kita rencanakan anggarannya sebesar Rp37 miliar nanti sisanya sebesar Rp2 miliar akan digulirkan pada tahun 2024,” terang Sumajow.
Karena merupakan program pertanian dataran tinggi, maka program ini sasarannya kepada 66 kelompok tani yang ada di Modoinding. “Komoditas spesifik hanya Kentang. Jadi bentuk pembiayaannya meliputi kompenen budidaya dan sarana produksi seperti bibit, alat mesin pertanian bantuan kontruksi, sumber air dan pelatihan untuk keompok tani,” tambahnya.
Mengenai sistem pembiayaan program upland sendiri menggunakan mekanisme On granting. “Intinya, pemerintah daerah menalangi dulu. Daerah menyediakan dana dulu melalui APBD kemudian dirembes ke pemerintah pusat, nanti dari Kemenkeu akan mengembalikan dananya, jadi nanti berputar seperti itu,” tandas Sumajow.(**/rgm)