MATASULUT–Saat ini warga Kota Manado harus lebih waspada. Pasalnya, Kota Manado saat ini sudah naik level PPKM. Diketahui saat ini Kota Manado sudah PPKM level IV per hari Minggu kemarin. Hal tersebut tentunya akan sangat berdampak pada mobilitas masyarakat. Pasalnya di PPKM Level IV ini, masyarakat akan mendapatkan pembatasan yang cukup ketat sesuai dengan Instruksi Mendagri (Inmendagri).
Terkait hal tersebut, Pemerintah Kota Manado telah dan terus berupaya semaksimal mungkin untuk selalu menghimbau warga Manado melakukan vaksinasi secara teratur, baik dosis pertama, kedua dan bahkan booster. Hal itu dalam rangka mencegah penularan Covid-19 khususnya varian Omicron.
“Tentunya perlu keseriusan bagi setiap warga untuk memperhatikan kesehatan terutama kewajiban melakukan vaksinasi. Pak wali kota tidak hentinya mengingatkan kita agar pentingnya vaksinasi, sebab dengan itu ada terbentuk kekebalan dalam tubuh kita sehingga virus akan sulit masuk. Setidaknya imun tubuh akan membentuk pola kekebalan,” sebut Kepala Dinas Kominfo Erwin Kontu, Senin (21/2).
Dia juga meminta para ketua lingkungan harus berperan aktif sebagai ujung tombak perpanjangan tangan dari pemerintah kepada masyarakat. Setidaknya upaya memberikan sosialisasi kepada masyarakat soal pentingnya vaksinasi. “Karena mereka (ketua lingkungan) lebih tahu mana warga yang belum atau sudah divaksikan. Untuk itu kami meminta ketua lingkungan turun langsung cek ke setiap warga mana yang belum divaksin segera arahkan ke lokasi yang sudah menjadi rekomendasi tempat bervaksin. Pun begitu juga dengan lurah dan camat ada perhatian khusus berikan dorongan dan semangat bagi masyarakat,” tukas Kontu.
Sementara itu, di setiap kesempatan Walikota Manado Andrei Angouw selalu mendorong masyarakat untuk segera menerima Vaksinasi Covid-19. Hal itu dalam upaya menekan penyebaran covid-19 khususnya varian Omicron. “Saya meminta agar segera ikut vaksinasi. Baik melengkapi dua dosis vaksin primernya dan mendapatkan dosis lanjutan atau booster. Pemerintah Kota Manado akan memfasilitasi proses Vaksinasi sampai tuntas,” ucap Walikota Manado, Minggu (20/2).
Angouw juga meminta kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Mengingat ada terjadi lonjakan kasus beberapa minggu terakhir. “Jaga jarak, sering cuci tangan, pakai masker dan jangan berkerumun,” tukas Angouw.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan pernyataan Direktur Jenderal Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Abdul Kadir, seperti dilansir cnnindonesia.com, varian baru Omicron ini harus diwaspadai. Khususnya bagi mereka yang telah lanjut usia (lansia) termasuk orang dengan komorbid (penyakit penyerta), orang yang belum divaksin, dan anak-anak. “Hati-hati lansia, komorbid dan anak-anak serta mereka yang belum divaksin, sebab bisa menyebabkan gejala berat, bahkan berujung kematian. Selain itu, kelompok yang belum divaksinasi itu paling rentan terinfeksi karena belum ada kekebalan dalam tubuhnya,” kata Abdul Kadir.
Terpisah, Menteri Koordinator Kemaritiman RI Luhut Panjaitan mengatakan, sebagian besar kematian Covid-19 varian Omicron disebabkan oleh penyakit bawaan atau komorbid, lansia dan juga orang yang belum divaksinasi lengkap. “Dari sejumlah pasien dengan gejala berat atau sedang saat itu, 59% di antaranya punya komorbid. 30% adalah lansia, dan 63% belum divaksinasi lengkap,” tukas Luhut.(*/rgm)