MATASULUT–Kasus bullying yang kerap terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia kian memprihatinkan. Apalagi aksi Bullying yang berujung pada tindakan kekerasan masih marak terjadi di lingkungan sekolah.
Lebih disayangkan lagi, aksi tersebut cenderung kurang mendapatkan pengawasan dari pihak sekolah. Seperti yang terjadi di Desa Rumoong Bawah, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel). Seorang siswi di SD Inpres Rumoong Bawah berinisial FL diduga menjadi korban bullying yang berujung pada tindakan kekerasan dari siswa lainnya.
Berdasarkan informasi pihak keluarga FL, kejadian tersebut terjadi di lingkungan dan jam sekolah. Sedangkan setelah kejadian tersebut, pihak sekolah cenderung membiarkan dan tidak menanggapi dengan memanggil orang tua korban.
“Torang orang tua sangat tidak terima dan menyangkan tidak ada tindak lanjut dari pihak sekolah, padahal itu terjadi di sekolah. Setidaknya panggil kedua orangtuanya dulu setelah kejadian. Ini tidak ada sama sekali, anak kami pulang dengan pincang menahan rasa sakit di kakinya,” ujar Windah orangtua FL saat dihubungi media ini, Jumat (21/10) malam tadi.
Menurut pengakuan FL, dirinya ditendang dari belakang oleh siswa yang membullynya. “Saat itu dia sedang berdiri di depan kelas, tiba-tiba ditendang dari belakang. Kaki kiri bagian belakang tempurung luka dan memar serta bengkak di areal betis,” beber Windah.
Dia menambahkan, aksi bullying seperti ini seharusnya mendapatkan pengawasan dari pihak sekolah. “Bukan acuh bahkan terkesan membiarkan. Seharusnya dicari tahu kenapa dan diberikan pelajaran dan didikan kepada siswa yang sering membullying supaya ada efek jerah dan kejadian ini tidak terulang lagi,” tukasnya.(***)